Cara Membuat Website Desa: Panduan Lengkap, Manfaat, dan Contohnya

Potensi desa di Indonesia masih sangat besar dan perlu terus dikembangkan. Tidak hanya melalui pembangunan infrastruktur, tetapi juga promosi potensi desa secara berkelanjutan. Salah satu cara paling efektif untuk mewujudkannya adalah dengan membuat website desa.

Dalam panduan ini, kami akan membahas langkah-langkah membuat website desa, manfaat yang bisa didapatkan, serta contoh website desa terbaik sebagai inspirasi.

Artikel ini sedang dalam proses pembaruan konten untuk menyajikan informasi yang lebih lengkap. Jangan lupa kembali lagi nanti setelah artikelnya update, ya!

Apa itu website desa?

Website desa adalah situs resmi yang menampilkan informasi terkait suatu desa secara online. Mulai dari profil desa, program kerja, hingga berita terbaru, semuanya bisa dipublikasikan di satu tempat yang mudah diakses oleh siapa pun.

Sebelumnya, pembuatan website desa sempat terkendala karena keterbatasan domain pemerintah. Namun, setelah tersedia domain khusus .desa.id, kini setiap desa bisa memiliki website resmi sendiri.

Sayangnya, baru sekitar 3,5% desa di Indonesia yang memiliki website. Itu artinya, potensi digitalisasi desa masih sangat terbuka lebar.

Cara membuat website desa

Berikut ini langkah-langkah membuat website desa secara lengkap dan mudah diikuti:

1. Mendaftarkan domain desa.id

Untuk mendapatkan domain .desa.id, Anda perlu mengurusnya melalui situs domain.go.id. Berikut alurnya:

  1. Login atau buat akun baru
  2. Lengkapi formulir pendaftaran
  3. Unggah dokumen pendukung seperti:
    • SK Kepala Desa
    • Surat Kuasa
    • Surat Permohonan
    • KTP yang masih berlaku

Setelah semua data dikirim, proses verifikasi akan memakan waktu maksimal 4 hari. Domain .desa.id dapat digunakan secara gratis untuk satu tahun pertama.

2. Memilih layanan hosting Indonesia

Setelah domain aktif, Anda perlu memilih layanan hosting Indonesia. Hosting berfungsi untuk menyimpan semua file website agar dapat diakses secara online.

Tips memilih hosting untuk website desa:

  • Pastikan servernya berada di Indonesia untuk akses cepat
  • Pilih paket sesuai kebutuhan (misalnya: Premium, Business, atau Cloud Hosting)
  • Gunakan domain .desa.id saat melakukan pemesanan

Penyedia seperti Hostinger menawarkan paket hosting dengan fitur gratis seperti Auto Install WordPress dan SSL untuk keamanan.

3. Menginstal WordPress

Setelah hosting aktif, lanjutkan dengan menginstal WordPress sebagai CMS (Content Management System). Anda bisa menggunakan fitur otomatis jika sudah dipilih saat pemesanan, atau lakukan instalasi manual melalui cPanel menggunakan Softaculous.

WordPress memudahkan Anda mengelola konten, mengubah tampilan, dan menambahkan fitur tambahan sesuai kebutuhan desa.

4. Memilih tema website desa

Agar tampilan website lebih menarik, Anda bisa menginstal tema WordPress gratis dari dashboard:

  1. Login ke http://namadesa.desa.id/wp-admin
  2. Masuk ke menu Appearance → Themes
  3. Klik Add New, pilih tema yang sesuai
  4. Klik Install, lalu Activate

Rekomendasi tema:

  • Desain minimalis dan cepat
  • Responsive di semua perangkat
  • SEO-friendly agar mudah ditemukan di Google
  • Kompatibel dengan berbagai browser

5. Menambahkan plugin penting

Plugin adalah fitur tambahan yang memperkaya fungsi website. Beberapa plugin yang direkomendasikan untuk website desa:

  • Wordfence – Keamanan dari serangan
  • W3 Total Cache – Percepat loading website
  • Contact Form 7 – Buat formulir administrasi
  • UpdraftPlus – Backup otomatis

Untuk menginstalnya:

  • Masuk ke Dashboard → Plugins → Add New
  • Cari plugin → klik InstallActivate

7 manfaat website desa

Website desa bukan hanya soal tampilan, tapi juga fungsinya yang sangat penting bagi kemajuan desa. Berikut manfaat utamanya:

1. Sumber informasi resmi desa

Masyarakat dan pihak luar bisa mengakses informasi resmi tentang desa kapan saja, tanpa perlu datang ke kantor desa.

2. Menjadi portal berita

Website desa bisa digunakan untuk menyampaikan berita, pengumuman, atau informasi penting secara cepat dan akurat.

3. Sarana promosi potensi desa

Promosikan wisata, produk lokal, atau event tahunan desa melalui artikel dan foto yang menarik.

4. Media publikasi kegiatan desa

Semua kegiatan pembangunan dan penggunaan anggaran bisa dipublikasikan sebagai bentuk transparansi kepada warga.

5. Peningkatan layanan administrasi

Dengan fitur formulir online, masyarakat bisa mengajukan surat atau layanan tanpa perlu datang langsung ke kantor desa.

6. Pusat pengaduan masyarakat

Website bisa menyediakan formulir pengaduan agar warga bisa menyampaikan keluhan secara langsung dan terdokumentasi.

7. Sarana penyuluhan dan edukasi

Informasi penting seputar program pemerintah atau dana desa bisa dibagikan dengan lebih efisien melalui website.

Contoh website desa terbaik

Berikut beberapa contoh website desa yang bisa menjadi inspirasi:

1. Desa Dermaji

Desain simple dengan navigasi mudah. Menyediakan berita terkini dan dokumentasi kegiatan.

2. Desa Bulakan

Menggunakan desain one-page dengan slideshow dan statistik interaktif di halaman utama.

3. Desa Sered

Menampilkan portal interaktif sebagai homepage. Memudahkan akses ke berbagai kategori informasi seperti pengumuman, aspirasi warga, dan layanan publik.

Kesimpulan

Pembuatan website desa bisa dilakukan dengan mudah dan murah, tanpa perlu kemampuan teknis yang rumit. Yang Anda butuhkan hanyalah domain .desa.id, layanan hosting lokal, dan platform WordPress.

Dengan memiliki website desa, Anda membuka peluang untuk:

  1. Menyampaikan informasi resmi secara online
  2. Mempromosikan potensi lokal
  3. Meningkatkan transparansi dan pelayanan publik

Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah membangun website desa Anda hari ini dan bawa desa Anda menuju transformasi digital!

Author
Penulis

Faradilla Ayunindya

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.