Cara migrasi hosting lama ke hosting baru (6 langkah mudah)

Mau pindah hosting ke provider lain tapi belum tahu caranya? Jangan khawatir! Langkah-langkahnya sebenarnya tidak sulit asalkan Anda mengikutinya dengan cermat.

Untuk transfer website secara manual, Anda hanya perlu download file backup website, menguploadnya ke server baru, kemudian mengarahkan domain ke server tersebut.

Atau, Anda bisa meminta bantuan ke provider hosting baru untuk transfer website. Kami merekomendasikan cara ini untuk pemula yang belum menguasai skill teknis atau bagi pemilik website yang tidak punya waktu untuk melakukannya.

Nah, apabila punya website WordPress, Anda bisa memindahkan website ke web hosting baru dengan plugin migrasi. Di tutorial ini kami akan menjelaskan cara pindah hosting ke provider lain baik dengan cara manual maupun dengan plugin migrasi. Mari mulai!

Cara pindah hosting lama ke hosting baru

Untuk memindahkan website secara manual ke provider hosting lain, ikuti 6 langkah berikut:

  1. Dapatkan paket hosting di provider baru
  2. Download file backup website
  3. Download database website
  4. Impor file dan database ke akun hosting baru
  5. Arahkan domain ke server baru
  6. Review website sebelum dionlinekan

Mari kita bahas tiap langkah di atas secara lebih mendetail.

1. Dapatkan paket hosting di provider baru

Sebelum memindahkan website dari hosting lama ke hosting baru, pastikan Anda sudah memilih provider hosting baru. Idealnya, pilihlah perusahaan yang menawarkan migrasi website gratis untuk mempermudah proses transfer.

Perlu diingat juga bahwa web host baru yang Anda pilih akan memengaruhi pengalaman Anda dalam jangka panjang, bukan hanya saat migrasi website. Cobalah mengevaluasi beberapa aspek penting berikut saat memilih layanan web hosting:

  • Performa optimal dan terjamin. Pilih web hosting yang memberikan jaminan uptime terbaik dan melakukan maintenance rutin.
  • Keamanan. Pastikan provider web hosting pilihan Anda memiliki strategi keamanan yang jelas dan lengkap untuk menjaga keamanan website dan data Anda. Web hosting harus menggunakan software terbaru dan modul keamanan terkini seperti Enkripsi SSL dan CDN.
  • Tool pembuatan website. Pilihlah layanan yang mendukung banyak platform website, mulai dari sistem manajemen konten (CMS) seperti WordPress hingga website yang dibuat dengan coding dari nol. Selain itu, pastikan provider baru Anda menawarkan tool untuk memudahkan integrasi.
  • Fitur dan teknologi lengkap. Dengan semakin banyaknya provider web hosting saat ini, pilihlah layanan yang menawarkan keuntungan paling banyak dan lengkap seperti jaminan uang kembali, bantuan tim CS 24/7, dan proses transfer website gratis.
  • Pengalaman pengguna. Cari layanan yang mampu memberikan user experience terbaik dengan interface intuitif dan tool yang didesain dan dikembangkan dengan baik, seperti hPanel Hostinger.
  • Harga sebanding dengan kualitas. Perhatikan biaya awal dan jangka panjang provider Anda. Pilihlah perusahaan yang menawarkan banyak opsi harga paket yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan budget Anda.

Hal lain yang perlu diperhatikan saat memilih provider adalah jenis hosting dan resource yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa layanan paling umum yang biasanya disediakan oleh provider hosting:

  • Shared hosting. Dengan layanan ini, website Anda dihosting bersama beberapa website lain di satu server dan saling berbagi resource. Jenis hosting ini cocok untuk website kecil yang traffic kunjungannya masih rendah. Dengan shared hosting, provider akan melakukan pemantauan, update, dan backup server.
  • VPS hosting. Anda mendapatkan resource khusus dari pembagian resource virtual di server fisik. Hosting ini cocok untuk website berskala menengah hingga besar yang membutuhkan performa stabil dan resource fleksibel.
  • Cloud hosting. Mirip dengan shared hosting, tapi menawarkan performa, uptime, dan resource yang lebih baik. Hosting ini ideal untuk website yang menargetkan traffic tinggi.
  • CMS hosting. Layanan terkelola untuk website yang dibuat dengan CMS tertentu. Misalnya, untuk WordPress, layanan ini menggunakan server dan resource khusus untuk mengoptimalkan website WordPress. Beberapa paketnya juga sudah dilengkapi dengan plugin dan tema bawaan, serta layanan khusus WordPress seperti WordPress multisite.

Sebelum membeli paket hosting yang diinginkan, coba cek dulu review layanan hosting tersebut di Trustpilot, G2, Google My Business, atau langsung di website mereka.

Setelah Anda membeli paket hosting di provider yang baru, mintalah bantuan tim Customer Success mereka untuk transfer website.

Apabila provider hosting baru Anda tidak menyediakan layanan migrasi website, Anda harus melakukan transfer website secara manual. Ikuti langkah-langkah transfer website manual di bagian berikutnya.

2. Ekspor file backup website

Untuk mulai memindahkan hosting lama ke hosting baru secara manual, Anda perlu membackup seluruh website dan menyimpan file backup tersebut. Langkah ini penting agar tidak ada bagian website yang hilang atau error saat dipindah ke akun hosting baru.

Dengan backup, website yang dionlinekan di akun hosting baru juga akan tetap sama, termasuk semua konten, plugin, dan tema yang digunakan.

Penting! Jangan mengubah file atau database website yang sudah didownload. Hal tersebut akan membahayakan struktur website dan dapat menyebabkan error dan tautan rusak di website.

Membackup file website melalui hPanel

Biasanya, control panel hosting di akun lama Anda memiliki opsi ekspor backup praktis. Misalnya, hPanel Hostinger memiliki fitur yang memudahkan user membuat backup website hanya dalam beberapa klik.

Berikut cara download file website di hPanel apabila Anda menggunakan WordPress:

  1. Login ke hPanel dan pilih menu Website.
  2. Klik Dashboard di samping website Anda, lalu pilih FileBackup.
  1. Pilih File backup dan klik tombol Pilih.
  1. Pilih tanggal terbaru dari menu drop-down, kemudian klik Unduh semua file.
  1. Setelah file siap, Anda akan melihat notifikasi untuk memulai proses download.

Membackup website secara manual

Kalau provider hosting Anda saat ini tidak menawarkan fitur backup, Anda harus backup website secara manual. Untuk mendownload file website, pastikan Anda memiliki akses ke File Transfer Protocol (FTP), seperti FileZilla.

Pertama, buat koneksi ke server FTP dengan FTP client. Kami berikan contoh dengan menggunakan FileZilla.

  1. Di hPanel, buka File Akun FTP dan lihat detail FTP akun hosting Anda.
  2. Buka FileZilla, klik File Site ManagerNew Site.
  3. Atur Logon Type ke Normal. Kemudian, isi detail akun FTP website:
    • Host – nama domain website Anda.
    • User – username akun FTP.
    • Password – password akun FTP.
  1. Periksa kembali setiap kolom di atas, klik Connect, lalu klik OK.

Kedua, download file website ke komputer Anda.

  1. Di bagian bawah Local site di FileZilla, pilih Desktop atau file di komputer yang akan menjadi lokasi penyimpanan file website.
  2. Klik kanan file yang dipilih dan klik Create directory and enter it. Kemudian, beri nama untuk direktori baru tersebut, misalnya ‘Backup Website’. Di direktori inilah Anda bisa menemukan hasil download file backup website.
  1. Buka Remote site dan temukan folder public_html website.
  2. Drag and drop folder public_html ke folder Backup Website.
  1. Tunggu hingga proses download selesai.

Selesai! Temukan folder Backup Website di desktop untuk melihat file backup website yang sudah didownload.

3. Download file backup database

Database juga sama pentingnya dengan file backup website. Di sini, kami akan menjelaskan langkah-langkah backup dan download database website secara manual dan dengan hPanel.

Membackup database dengan hPanel

Untuk mendownload database website, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Login ke hPanel dan pilih menu Website.
  2. Klik Dashboard di samping website Anda.
  3. Temukan menu FileBackup, lalu pilih Database backup.
  1. Pilih nama database yang akan didownload, lalu klik tombol tampilkan.
  2. Pilih tanggal backup terbaru dan klik Download.
tampilan semua tanggal backup database di hpanel dengan tombol download yang dipilih
  1. Setelah backup selesai dibuat, klik tombol Download Backup.

Kemudian, file backup database website Anda akan disiapkan dan didownload ke komputer Anda secara otomatis.

Membackup database secara manual

Pertama, Anda perlu akses ke phpMyAdmin website di control panel hosting Anda.

Sebagai contoh, kami menggunakan hPanel.

  1. Dari Dashboard website Anda di hPanel, buka Database phpMyAdmin.
tampilan menu phpmyadmin di sidebar hpanel
  1. Di Daftar Database Saat Ini, pilih database website dan klik Masuk ke phpMyAdmin.
tampilan menu database hpanel dengan opsi buka phpmyadmin yang dipilih
  1. Setelah dashboard phpMyAdmin terbuka, pilih semua file database website Anda, lalu klik Export.
  1. Pilih Quick di bagian Export method dan SQL untuk Format.
  1. Klik Go untuk mulai mendownload file zip database SQL website Anda.

4. Pindahkan file dan database ke hosting baru

Selanjutnya, migrasikan file dan database website secara manual ke provider baru. Namun sebelumnya Anda harus punya akses ke FTP client di akun hosting baru Anda.

Tips Berguna

Buka kompresi atau unzip file .zip sebelum file database diupload ke hosting baru.

Berikut langkah-langkah untuk upload file website:

  1. Hubungkan FileZilla ke akun hosting baru Anda. Di bagian Remote Site, klik folder public_html.
  2. Di bagian Local Site, temukan folder berisi file website yang akan diupload. Di contoh ini, nama foldernya adalah Website Backup.
  3. Klik kanan folder lalu pilih Upload.

Untuk mengupload database website ke Hostinger:

  1. Login ke akun baru Anda di hPanel, lalu buka Database Pengelolaan.
  2. Buat database baru dengan memasukkan nama, username MySQL, dan password di kolom yang tersedia, lalu klik Buat. Catat detail database baru yang dibuat.
  1. Sekarang, buka menu phpMyAdmin. Temukan database yang baru dibuat, kemudian klik Buka phpMyAdmin.
  2. Di halaman phpMyAdmin, klik tab Import di bagian atas halaman.
  3. Klik Choose File dan pilih file database website yang sudah di-unzip untuk diupload.
  1. Biarkan semua pengaturan terisi otomatis dan klik Go.

Kalau mentransfer website WordPress, Anda perlu memperbarui wp-config.php dengan informasi database yang baru. Informasinya tersedia di direktori root akun hosting Anda. Berikut cara menemukannya:

  1. Di hPanel, temukan bagian File File Manager.
  2. Buka folder public_html, klik kanan file wp-config.php, lalu klik dua kali untuk membukanya.
  3. Tambahkan informasi database baru di baris kode berikut:
  • DB_NAME
    DB_NAME – nama database.
  • DB_USER
    DB_USER – nama pengguna admin.
  • DB_PASSWORD
    DB_PASSWORD – kata sandi administrator.
  • DB_HOST
    DB_HOST – nama host database. Biasanya diisi dengan localhost, tapi bisa berbeda-beda tergantung pada provider hosting.
  1. Simpan perubahan dengan mengklik ikon disk.

5. Arahkan domain ke server baru

Untuk mengarahkan nama domain website ke server yang baru, update pengaturan DNS (domain name system) Anda. Untuk langkah ini, Anda bisa membeli domain baru atau tetap menggunakan domain yang sudah dimiliki.

Langkah terakhir ini wajib dilakukan agar pengunjung bisa mengakses website Anda di hosting yang baru.

Apabila pindah hosting ke Hostinger, Anda akan tahu bahwa domain Anda belum diarahkan dengan benar kalau muncul pesan di bagian atas hPanel yang mengatakan, “Domain Anda belum diarahkan ke Hostinger.”

Klik Pelajari selengkapnya untuk melihat detail nameserver Hostinger dan klik Lihat panduan untuk mengikuti langkah-langkah mengarahkan domain ke Hostinger.

Kalau tidak ada pesan pop-up, ikuti langkah selanjutnya untuk mengubah nameserver domain secara manual melalui hPanel. Tindakan ini akan memperbarui DNS record website agar cocok dengan alamat IP baru.

Selain itu, Anda bisa transfer domain untuk memindahkan registrasi domain ke layanan hosting baru. Namun, proses ini biasanya akan dikenakan biaya transfer domain.

1. Temukan nameserver baru

Provider hosting biasanya memiliki satu atau dua nameserver. Di Hostinger, detail nameserver bisa dilihat dari Dashboard website Anda melalui menu Tingkat lanjutDNS Zone Editor hPanel.

Berikut dua nameserver Hostinger:

  • ns1.dns-parking.com
  • ns2.dns-parking.com

Catat kedua nameserver di atas karena nanti akan diperlukan di control panel registrar domain Anda.

2. Ganti nameserver lama domain

  1. Login ke registrar domain tempat Anda membeli domain.
  2. Cari pengaturan untuk mengonfigurasikan nameserver domain. Opsinya mungkin berbeda-beda di setiap layanan. Biasanya, Anda bisa menemukannya di bagian Pengelolaan Domain atau Detail Domain.
  3. Di akun hPanel baru, buka Domain [nama domain Anda] DNS/Nameserver, lalu pilih Ganti Nameserver. Ada dua opsi yang tersedia:
    1. Isi kolom secara manual.
    2. Pilih Gunakan nameserver Hostinger untuk menggunakan nameserver default Hostinger.
  1. Klik Simpan.

Apabila ada perbedaan antara jumlah nameserver di provider hosting baru, lakukan salah satu dari dua tips berikut:

  • Apabila host baru Anda punya dua nameserver tapi registrar domain punya empat kolom nameserver, cukup isi dua kolom pertama dan kosongkan sisanya.
  • Kalau provider hosting memberikan tiga nameserver tapi registrar domain hanya memiliki dua kolom nameserver, masukkan dua nameserver pertama.

3. Tunggu propagasi DNS

Sekarang Anda hanya perlu menunggu beberapa jam hingga perubahan diterapkan. Perubahan DNS biasanya memerlukan waktu hingga 24 jam.

Untuk mempercepat prosesnya, Anda bisa flush cache DNS untuk menghapus cache DNS yang rusak atau kedaluwarsa setelah transfer hosting.

Anda bisa memastikan domain website sudah mengarah ke nameserver yang benar dengan memeriksa A record DNS. Pastikan domain Anda memiliki IP yang sama dengan yang disediakan oleh provider hosting baru:

  1. Login ke hPanel dan catat alamat IP host yang ditampilan di sidebar kiri. 
  2. Kemudian, buka Tingkat lanjutDNS Zone Editor.
  3. Di bawah kolom Tipe, cari A dan cek nilai A record di bawah kolom Konten. Pastikan nilai A record sama dengan alamat IP yang diberikan oleh web host baru Anda.

6. Lakukan tes dan tinjau website

Setelah memindahkan website Anda ke hosting yang baru, penting untuk melakukan pengujian dan memastikan semuanya berfungsi dengan baik.

Sampai di bagian ini, artinya Anda sudah berhasil melewati langkah sebelumnya dan domain Anda sudah mengarah ke nameserver hosting baru.

Sekarang cek area front-end dan backend website. Pastikan semuanya bisa diakses tanpa masalah untuk menghindari downtime dan mengidentifikasi error pada website Anda.

Di dashboard hosting, jelajahi berbagai area panel untuk memahami tool dan submenu yang tersedia. Pastikan semua pengaturan dikonfigurasikan sesuai spesifikasi website Anda.

Dari front-end, kunjungi semua halaman website. Pastikan konten dan media website seperti teks, gambar, dan video dimuat dengan baik. Selain itu cek formulir kontak dan setiap kolom yang perlu diisi pengunjung.

Apabila tidak ada error, artinya proses transfer hosting manual sudah berhasil. Selamat! 

(Bonus) cara pindah hosting dan website ke provider baru

Di bagian ini kami akan membahas cara pindah hosting dan website WordPress dengan plugin atau layanan migrasi dari provider hosting baru Anda.

Menggunakan plugin

Anda bisa menggunakan plugin migrasi WordPress seperti All-In-One WP Migration dan Duplicator untuk memudahkan prosesnya.

Transfer website dengan plugin merupakan yang paling mudah khususnya bagi user pemula dan non-teknis. Misalnya, plugin All-In-One WP Migration memungkinkan Anda upload database, file, tema, dan plugin ke server lain hanya dengan beberapa kali klik.

Plugin ini bahkan punya fitur drag-and-drop untuk proses transfer yang jauh lebih mudah.

Kemudian, Duplicator bisa membantu pemilik website mengkloning websitenya ke layanan hosting lain atau staging tanpa downtime.

Plugin ini juga mempermudah proses backup dengan menggabungkan file website dalam format .zip untuk memaksimalkan efisiensi.

Kami juga punya rekomendasi plugin database WordPress terbaik untuk memudahkan proses transfer website WordPress Anda.

Berikut contoh cara memindahkan website dengan Duplicator:

  1. Instal plugin di dashboard WordPress akun hosting lama Anda dengan salah satu cara berikut:
    • Instal manual dengan mendownload file .zip lalu menguploadnya ke dashboard dengan mengklik Plugins (Plugin) → Add New (Tambahkan Plugin Baru) → Upload Plugin (Unggah Plugin).
    • Instal melalui dashboard WordPress dengan membuka bagian Plugins (Plugin) → Add New (Tambahkan Plugin Baru). Cari plugin di kolom kanan atas layar dan klik Install Now (Instal Sekarang).
  1. Klik Activate (Aktifkan) pada plugin yang sudah diinstall. Atau, klik Activate melalui bagian Plugin Installed Plugins (Plugin Terinstal).
  2. Setelah diaktifkan, buka Duplicator Packages di sidebar kiri dashboard WordPress Anda, lalu klik Create New.
  1. Beri nama package, lalu klik Next. Duplicator akan memindai potensi masalah sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
  1. Setelah pemindaian selesai, klik Build agar Duplicator langsung membuat package Anda.
  2. Tunggu sampai proses ini selesai, lalu pilih One-Click Download untuk download file .zip backup website dan installer.php. File ini akan membantu Anda mengupload website ke akun hosting baru.

Selanjutnya, upload file .zip dan installer.php ke direktori root akun hosting baru atau folder public_html. Gunakan FTP client seperti FileZilla, yang caranya dibahas pada langkah ke-3 tutorial ini.

Kalau Anda memindahkan website ke Hostinger, berikut cara mudahnya:

  1. Dari bagian Dashboard website Anda, pilih menu Website.
  2. Pilih Tambah WebsiteMigrasi website, lalu pilih Selanjutnya.
  3. Klik opsi Upload file backup dan tunggu sampai server disiapkan.
  4. Pilih Upload, dan pilih file backup dalam format .ZIP.
  5. Ikuti panduan yang ditampilkan untuk mengonfigurasikan dan menyelesaikan migrasi.

Proses ini akan mengekstrak file website langsung ke folder public_html sehingga Anda tidak perlu melakukan migrasi website secara manual.

Meminta bantuan migrasi dari provider baru

Cara termudah untuk pindah web hosting yaitu dengan memilih provider yang menyediakan layanan migrasi GRATIS. Ingat, tidak semua provider hosting menawarkan layanan migrasi, apalagi secara gratis.

Kalau menggunakan website WordPress, Anda bisa menemukan beberapa provider yang menawarkan layanan ini secara gratis. Sedangkan untuk website selain WordPress, makin sedikit provider yang menyediakannya secara gratis.

Di Hostinger, Anda bisa mendapatkan layanan migrasi website gratis dengan membeli salah satu paket hosting kami.

Untuk mulai migrasi website di layanan kami, Anda hanya perlu melakukan tiga langkah berikut:

1. Dapatkan paket hosting baru

Pilih salah paket hosting kami untuk mendapatkan akses ke hPanel. Setelah punya akun hosting yang aktif, Anda bisa memulai prosesnya.

Atau, ajukan permintaan transfer website saat menyiapkan akun hosting baru Anda pada proses pendaftaran awal.

Penting! Saat ini kami tidak menawarkan layanan migrasi untuk VPS hosting.

2. Minta bantuan migrasi dan berikan detail website

Setelah mengaktifkan paket hosting baru, login ke hPanel lalu buka bagian Dashboard website Anda. Pilih opsi WebsiteMigrasi Website di sidebar kiri.

menu website di sidebar kiri hpanel dengan opsi migrasi website yang dipilih

Di tab baru yang terbuka, pilih tombol + Migrasi Website, lalu pilih paket hosting Anda atau beli paket hosting baru dari menu drop-down yang muncul. Klik Lanjutkan.

Kemudian, pilih Gunakan detail login pada halaman berikutnya dan klik Selanjutnya. Anda akan diminta memasukkan URL website yang ingin dipindahkan. Ikuti proses setelahnya, dan tim kami akan menangani proses migrasi website untuk Anda.

3. Tunggu proses migrasi dan tinjau website

Sembari website Anda ditangani oleh tim migrasi Hostinger, Anda bisa memantau prosesnya melalui halaman Permintaan Migrasi. Anda bisa menelusuri menu dan bagian-bagian hPanel yang tersedia untuk mempelajarinya.

Anda juga bisa membaca artikel dukungan kami untuk menemukan panduan pengelolaan hPanel dan website. Kalau membutuhkan bantuan lainnya, silakan hubungi tim Customer Success kami kapan saja.

Jadi, bagaimana cara pindah hosting lama ke hosting baru?

Bagaimana? Pindah web hosting tidak seribet kedengarannya kan? Di tutorial ini kami telah menunjukkan tiga cara untuk memindahkan website ke layanan hosting baru.

Anda bisa melakukan migrasi website secara manual, meminta bantuan dari provider hosting baru, atau menggunakan plugin kalau Anda menjalankan website WordPress.

Cara termudah untuk transfer web hosting yaitu dengan meminta bantuan dari layanan hosting yang Anda pilih. Jadi, pastikan Anda memilih provider hosting yang bisa membantu proses migrasi website Anda.

Semoga tutorial ini bisa membantu Anda memindahkan hosting website, ya. Kalau masih memiliki pertanyaan atau mau mulai transfer website ke Hostinger, sampaikan di kolom komentar di bawah ini atau hubungi tim Customer Success kami ya!

Tanya jawab (FAQ) cara pindah hosting lama ke hosting baru

Kapan website harus dipindahkan ke web hosting yang baru?

Pertimbangkan untuk pindah web hosting kalau Anda sering mengalami downtime, website lemot, penyimpanan atau bandwidth limit, dukungan yang kurang bagus, atau kalau provider sekarang tidak menyediakan fitur yang Anda butuhkan. Selain itu, sebaiknya migrasikan website ke provider baru kalau Anda membutuhkan resource yang bisa diatur sesuai kebutuhan, perlu mengonfigurasi website secara lebih mendalam, atau ingin biaya yang lebih terjangkau.

Bagaimana cara memilih provider hosting yang tepat?

Saat memilih provider web hosting, pertimbangkan faktor-faktor seperti jaminan layanan, uptime, peforma server, skalabilitas, dukungan pelanggan, harga, fitur yang tersedia, dan control panel yang praktis. Baca ulasan, bandingkan paket, dan evaluasi kebutuhan website Anda untuk menentukan pilihan yang tepat.

Author
Penulis

Faradilla Ayunindya

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.